Selasa, 23 Juni 2015

Ragam Wisata Dunia Eikan-dō Zenrin-ji Japan

Eikan-dō Zenrin-ji

Kuil Eikan-do, atau nama resminya adalah Shujuraigousan Muryojuin Zenrin-ji, adalah sebuah kuil yang menjadi pusat aliran Seizan, cabang dari aliran Jodo-shu (atau Pure Land Buddhism) yang merupakan aliran Budha terpopuler di Jepang. Kuil ini termasuk salah satu kuil yang telah memiliki perjalanan sejarah yang panjang, karena sudah didirikan sejak periode Heian (710-1185), tepatnya kira-kira pada tahun 850-an.

Ragam Wisata Dunia Eikan-dō Zenrin-ji Japan
Eikan-dō Zenrin-ji Japan
Dulu, di area kuil Eikan-do ini terdapat sebuah vila yang dimiliki oleh bangsawan Heian, Fujiwara no Sekio. Bangsawan tersebut kemudian mendonasikan vila-nya (menurut versi lain bangsawan tersebut menjual vila-nya), dan mengubahnya menjadi sebuah kuil Budha bernama Zenrin-ji (nama resmi dari Eikan-do) yang memiliki makna ‘Temple of Forest of Zen’.

Kuil ini sebelumnya sempat didedikasikan untuk aliran Shingon (cabang dari Esoteric Buddhism), sebelum akhirnya berubah menjadi kuil untuk aliran Jodo pada tahun 1224. Lalu kenapa kuil Zenrin-ji ini lebih populer dengan nama Eikan-do? Nama ‘Eikan’ diambil dari nama Yokan (1033-1111) yang merupakan bhiksu legendaris di kuil ini.

Ada satu legenda menarik yang berkaitan dengan Yokan (atau Eikan). Konon pada 15 Februari tahun 1082, saat Yokan sedang berjalan melintasi altar sambil mengucapkan kalimat ‘Nembutsu’, tiba-tiba patung Amida yang berada di altar tiba-tiba turun dan berada di depan Yokan.

Yokan yang terkejut pun berhenti berjalan, dan patung Amida itu kemudian menegur ‘Yokan, kamu terlalu lambat!’ dengan cara menoleh ke belakang melalui bahu sebelah kiri. Sejak saat itu patung Amida tersebut tetap dalam posisi seperti itu (yang disebut posisi ‘mikaeri’ atau menoleh ke belakang), dan populer dengan nama Mikaeri-Amida. Sampai saat ini patung Mikaeri-Amida masih terdapat di kuil Eikan-do dan telah diakui sebagai Important Cultural Asset.

Setelah melewati pintu gerbang utama, Anda akan melalui jalan setapak sementara di sisi kiri terdapat dinding berwarna putih.

Dinding tersebut membatasi 2 bangunan yang menjadi bagian dari kompleks Eikan-do, yaitu Shogakuin dan Chifukuin. Di seberang kedua bangunan tersebut terdapat bangunan perpustakaan. Anda terus saja berjalan menyusuri jalan setapak hingga menemukan sebuah gerbang bernama Chu-mon. Disinilah Anda harus membeli tiket untuk dapat masuk ke area kuil Eikan-do.

Sebagai gambaran umum, kuil Eikan-do ini terdiri dari beberapa bangunan yang dihubungkan dengan koridor beratap, dan memiliki sebuah taman yang cukup luas. Untuk bangunannya sendiri, disini terdapat Eikando Hall, Seihoukaku, Kakujudai, Shuin, dan lain-lain.

Beberapa bangunan yang menjadi daya tarik utama di kompleks kuil ini antara lain adalah Shaka-do, atau Hall of the Historical Buddha. Bangunan ini memiliki Karamon, yaitu pintu gerbang yang dibangun dengan gaya Cina. Gerbang ini dulunya digunakan sebagai pintu masuk pesuruh dari kerajaan. Di balik Karamon ini terdapat taman pasir (taman kering atau karesansui).

Konon dulu para pesuruh tersebut harus meratakan gundukan pasir di area ini sebelum dapat memasuki Shaka-do sebagai sebuah bentuk penyucian diri. Adapun Shaka-do di kuil Eikan-do ini merupakan sebuah bangunan yang terdiri dari 6 ruangan dan dibatasi dengan fusuma (pintu geser) yang dilukis dan sudah dibangun sejak periode Muramachi.

Bangunan lain yang juga menjadi daya tarik di kompleks kuil ini adalah Miei-do, atau Daiden. Bangunan ini merupakan hall utama di Eikan-do. Disinilah tempat dilakukannya berbagai ritual keagamaan dan juga pembacaan chanting. Miei-do ini juga berfungsi sebagai founder’s hall, yaitu ditujukan untuk menghormati pendiri dari aliran sekte Jodo yaitu Honen.

Di sebelah Miei-do ini terdapat Amida-do, atau Amida Hall. Disinilah tempatnya patung Mikaeri-Amida terdapat, dan merupakan obyek pemujaan utama di kuil ini. Tak jauh dari Amida-do ini terdapat menara lonceng seperti yang biasa terdapat di kuil Budha, area pemakaman, dan uniknya, di kuil ini juga terdapat lift.

Sumber: j-cul.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar